Sat. Dec 21st, 2024
Banjir dan tanah longsor menewaskan hampir 200 orang di Nepal.pacificmusicworks (1)

Banjir dan tanah longsor: Pada akhir pekan tanggal 30 September 2024, Nepal mengalami bencana alam yang dahsyat akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Bencana ini menewaskan 193 orang, dengan 31 orang masih dilaporkan hilang dan 96 orang terluka. Ibu kota Kathmandu dan wilayah selatan kota menjadi pusat dampak bencana, sementara upaya pemulihan dan penyelamatan ditingkatkan pada hari Senin. Artikel ini akan mengulas secara mendalam peristiwa tersebut, dampaknya, respon pemerintah, dan kondisi di negara tetangga Bangladesh.

Penyebab Banjir dan Tanah Longsor

Banjir dan tanah longsor di Nepal dipicu oleh hujan lebat yang turun selama akhir pekan tersebut. Musim hujan di Nepal biasanya berlangsung dari bulan Juni hingga pertengahan September, namun pada tahun ini, curah hujan mencapai tingkat yang luar biasa tinggi, menyebabkan sungai-sungai meluap dan lereng-lereng gunung tidak mampu menahan volume air yang besar. Faktor perubahan iklim juga turut memperparah intensitas hujan, membuat bencana ini menjadi lebih destruktif dari tahun-tahun sebelumnya.

Wilayah Terparah Terkena Dampak

Ibu kota Kathmandu menjadi wilayah terparah yang dilanda banjir, terutama di sebagian besar wilayah selatan kota yang terendam air. Jalan-jalan utama terputus akibat longsor, memblokir akses keluar kota dan memperlambat upaya penyelamatan. Selain Kathmandu, daerah pedesaan di Himalaya juga mengalami dampak serius dengan banyak rumah dan infrastruktur hancur.
Banjir dan tanah longsor menewaskan hampir 200 orang di Nepal.pacificmusicworks (2)

Jumlah Korban dan Hilang

Menurut laporan resmi, jumlah korban tewas mencapai 193 orang di seluruh Nepal. Di Kathmandu sendiri, setidaknya 34 orang meninggal dunia akibat banjir. Selain itu, tanah longsor di jalan raya sekitar 10 mil dari Kathmandu menewaskan tiga lusin orang, mengubur tiga bus dan kendaraan lain yang sedang berada di area tersebut. Polisi melaporkan bahwa masih ada 31 orang yang hilang dan 96 orang terluka akibat bencana ini.

Dampak pada Infrastruktur

Banjir dan tanah longsor menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur di Nepal. Tiga jalan raya utama keluar kota Kathmandu terhalang oleh tanah longsor, memutus akses ke dan dari ibu kota. Jalan raya utama Prithvi berhasil dibuka kembali sementara waktu dengan upaya pembersihan yang melibatkan penghapusan bebatuan, lumpur, dan pepohonan yang terbawa oleh gunung. Namun, banyak rumah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya rusak parah, memerlukan perbaikan segera.

Upaya Penyelamatan dan Pemulihan

Pekerjaan penyelamatan dan pemulihan ditingkatkan pada hari Senin setelah bencana. Polisi dan tentara terlibat aktif dalam upaya mencari korban yang masih hilang dan membantu evakuasi warga yang terjebak. Peralatan berat digunakan untuk membersihkan jalan raya dari debris longsor, memungkinkan akses masuk dan keluar kota kembali dibuka. Selain itu, tempat penampungan sementara dibangun untuk warga yang kehilangan rumah, dan bantuan keuangan disediakan bagi keluarga korban tewas dan warga yang terluka.

Respon Pemerintah dan Pemimpin Negara

Menteri Dalam Negeri Nepal mengumumkan pembangunan tempat penampungan sementara bagi warga yang kehilangan rumah dan menyediakan bantuan keuangan bagi keluarga korban tewas serta warga yang terluka. Perdana Menteri Khadga Prasad Oli kembali ke rumah pada hari Senin setelah menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB dan mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat terkait. Oli menyatakan bahwa membaiknya cuaca memungkinkan pekerjaan penyelamatan dan pemulihan dapat ditingkatkan dengan lebih efektif.
Banjir dan tanah longsor menewaskan hampir 200 orang di Nepal.pacificmusicworks.org

Pernyataan Perdana Menteri Khadga Prasad Oli

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Khadga Prasad Oli menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen pemerintah untuk memulihkan wilayah yang terkena dampak. “Kami akan memastikan bahwa semua warga yang terkena dampak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan kami akan bekerja tanpa henti untuk memulihkan infrastruktur yang rusak,” kata Oli. Ia juga menyatakan pentingnya solidaritas dan kerjasama dalam menghadapi bencana ini.

Kondisi Cuaca dan Pengaruhnya Terhadap Upaya Pemulihan

Membaiknya kondisi cuaca pada hari Senin sangat penting untuk upaya penyelamatan dan pemulihan. Hujan lebat yang terus berlangsung selama akhir pekan memperlambat proses pembersihan dan penyelamatan. Namun, dengan cuaca yang mulai membaik, para pekerja dapat lebih fokus pada tugas mereka, membersihkan jalan-jalan utama dan membuka akses kembali ke wilayah-wilayah yang terisolasi.

Upaya Masyarakat dalam Membersihkan Dampak Banjir

Warga di wilayah selatan Kathmandu, yang terendam banjir pada hari Sabtu, mulai membersihkan rumah-rumah mereka saat permukaan air mulai surut. Upaya ini dilakukan secara sukarela dengan bantuan dari polisi dan tentara, yang membantu mengamankan area tersebut dan memberikan bantuan logistik. Masyarakat bekerja sama untuk menghilangkan lumpur dan debris, mempercepat proses pemulihan dan kembali ke kehidupan normal.

Dampak Regional: Banjir di Bangladesh Utara

Banjir juga melanda wilayah utara Bangladesh, mempengaruhi sekitar 60.000 orang di daerah dataran rendah akibat hujan dan naiknya air dari hulu India. Masyarakat berlindung di jalan dan tanggul penahan banjir di distrik Lalmonirhat dan Kurigram. Sungai Teesta yang melintasi perbatasan meluap di beberapa titik, sementara sungai Dharala dan Dudhkumar di wilayah Rangpur juga meluap namun masih di bawah tingkat bahaya. Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir yang berpusat di Dhaka menyatakan bahwa air bisa mulai surut dalam satu atau dua hari.
Banjir dan tanah longsor menewaskan hampir 200 orang di Nepal.pacificmusicworks (1)

Upaya Internasional dan Bantuan Kemanusiaan

Negara-negara tetangga dan organisasi internasional segera merespons bencana di Nepal dan Bangladesh dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Bantuan meliputi makanan, air bersih, obat-obatan, dan peralatan penyelamatan. Organisasi seperti Palang Merah dan UNICEF bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk memastikan distribusi bantuan yang efisien dan tepat sasaran. Selain itu, donasi dari masyarakat internasional juga membantu mempercepat proses pemulihan di kedua negara.

Kesimpulan

Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Nepal pada akhir pekan tanggal 30 September 2024 telah menimbulkan dampak yang signifikan, menewaskan 193 orang dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur. Upaya penyelamatan dan pemulihan terus dilakukan dengan intensif, dibantu oleh respon cepat dari pemerintah dan bantuan internasional. Meskipun tantangan besar masih dihadapi, semangat gotong royong dan solidaritas masyarakat memberikan harapan untuk pemulihan yang lebih cepat dan efektif. Bencana ini juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di negara-negara yang rentan terhadap fenomena alam ekstrim, serta perlunya kerjasama internasional dalam menangani dampak perubahan iklim global.

Related Post

2 thoughts on “Banjir dan tanah longsor menewaskan hampir 200 orang di Nepal”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *